Minggu, 09 Agustus 2009

Remember You



...........
..... 10 Agustus 2009......
..............
.................

senja hening
luruh daun kamboja membungkam semesta
terbang sudah;

menunggang kuda kencana keemasan
di padang hijau tak berbatas
tujuh ribu bidadari mengelilingi
mendendang kidung cinta;

jembatan tlah dipintal bersama tetes air mata dan doa
berujung celoteh di surga
bersama.

13:01 WIB
10 Agustus 2009
tiga bulan berlalu,
Allahumma firlahu...

Kamis, 06 Agustus 2009

Boleh atauTidak? Tanya Allah...

I :"kpn suara hati hrs diikuti? dan gmn kita bs tau itu suara neng hati atw setan yg bergentayangan? *serius mode on
I : *asap mulai mengepul dr telinga
I : =))
D : :))
D : padam........ merah menyalak
D : neneng suarahati
D : or whateper ngarana....
D : ttg kapan.... any time
D : yg selalu berusaha diingat adalah...
D : apakh "boleh"
D : ata ga boleh ma Allah
D : dan kputusan dan bertindak cepat, itu lebih baik
D : mski hasilnya itu tnyata "ksalahn" atau mnyedihkan....
D : tapi stelah itu jadi tahu hasilnya...
D : syukur2 menghasilkan suatu hal yyg baik dan benar
D : itu q dapt dri trainer dompetduafa d trijaya

di sela-sela..

Selasa, 04 Agustus 2009

Perbaiki Hubungan dengan Allah, Allah Akan Memperbaiki Hidupmu


Mungkin dalam perjalanan hidup kita, kita penah merasakan saat-saat merasa tak berdaya, merasa tak punya apa-apa, merasa kerdil, merasa semua orang tak peduli. Tiba-tiba ingin marah entah pada siapa dan entah karena apa.
Mungkin, ada saat begitu lelah terasa melalui hari. Terseok-seok mengeja makna. Senyum yang mengembang terasa begitu kering. Sapaan tulus teman selalu ditanggapi dengan sinis. Padahal, apa salah mereka? Tak ada. Namun semuanya terasa mengganggu dan tidak membuat nyaman. Tidur dengan kening berkerut. Dan helaan nafas selalu terasa berat. Diperparah dengan rasa hambar terhadap semua sentuhan-Nya.
Ada apa dengan diri? Masih bagus ketika kemudian diri menyadari ada sesuatu yang ‘aneh’ yang terjadi padanya. Artinya, segera terbuka kesempatan untuk memperbaiki sesuatu yang mungkin telah rusak, terkikis, atau hilang. Tanyakan pada hati tentang ini semua. Kejujuran hati akan memberikan jawaban apa adanya ketika diri mengizinkannya.
Mungkin ini jawaban dari semua rasa yang ada;
•Hubungan dengan Allah yang terabaikan
Kesibukan yang amat sangat, seperti labirin tak berujung seringkali menjadi kambing hitam atas segala ‘kekacauan’ yang terjadi dalam ‘diri kita’. Padahal itu bukan penyebab utama.
“Coba buat perencanaan setiap hari, buatlah waktu khusus untukmu dan untuk-Nya,” begitu guru ngaji saya waktu itu pernah mengatakan. “Kalau kita tidak memaksakan, semua waktu akan tertelan oleh pekerjaan yang tak akan ada habisnya.” Beliau melanjutkan.
Tahajud yang terlewat begitu saja, tilawah yang sering terabaikan karena begitu sibuknya, shalat yang tak lagi sepenuh hati, waktu-waktu ijabah doa yang mudah terlewat, majelis dzikir yang diikut setengah hati atau bahkan sangat ringan untuk tak mengikutinya, semuanya lama kelamaan pasti akan ‘mengacaukan’ hubungan kita dengan-Nya.
Jika hubungan kita dengan-Nya mengalami kekacauan, tunggulah, pasti keacauan-kekacauan lain akan mengikuti. Seperti halnya membaiknya segala urusan seiring dengan membaiknya hubungan kita dengan-Nya.
“Barangsiapa membereskan hubungan antara dirinya dengan Allah, niscaya Allah akan membereskan hubungan antara dia dan manusia semuanya. Barangsiapa membereskan urusan akhiratnya, niscaya Allah akan membereskan baginya urusan dunianya. Barangsiapa selalu menjadi penasihat yang baik bagi dirinya, niscaya Allah akan menjaganya dari segala bencana.”
_Dalam kitab Nahjul Balaghah, Ali bin Abi Thalib mengajarkan untuk kita_

•Melakukan kemaksiatan
Rasulullah SAW bersabda, ’Kebaikan adalah akhlak terpuji, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui manusia’." (HR Muslim)
Kemaksiatan atau dosa yang kita lakukan ibarat tinta pekat yang menetes pada selembar kain putih. Hati, seperti halnya kain putih, jika ditetesi oleh tinta secara terus menerus tanpa dicuci, lama kelamaan akan berubah menjadi sepekat tinta, bahkan lebih.
Hati yang kelam dan usang adalah tempatnya kegelisahan dan ketidakpastian. Setan mudah memainkannya sehingga terasa sempitlah hidup dan dunia ini.
280709
16.59 WIB

Mau Menulis? Ini Dia Ada Lowongan Menarik


Anda berminat jadi PENULIS yang PRODUKTIF?
Kirimkan lamaran Anda ke INDSCRIPT CREATIVE
Kami membutuhkan penulis dari berbagai background pendidikan dan profesi, diantaranya sebagai berikut.
• Sains (Biologi, Fisika, Matematika)
• Bahasa Inggris
• Bahasa Mandarin
• Bahasa Jepang
• Bahasa Perancis
• Bahasa Belanda
• Agama Islam
• IPS (PPKN, Ekonomi, Geografi)
• Arsitek dan Desain Interior
• Komputer
• Kesehatan
• Bisnis
• Buku Anak

Bukan hanya penulis, kami juga membutuhkan LAY OUTER, ILUSTRATOR, dan DESAIN COVER
Kirim CV, portofolio, dan surat lamaran Anda ke alamat:

INDSCRIPT CREATIVE
Jln. PLN Dalam I No. 1/203D, Mohamad Toha
Bandung 40255
Email: indscript.creative@gmail.com

Lebih disukai jika Anda datang sendiri membawa lamaran Anda, Anda bisa bertukar pikiran sebelum memutuskan BERGABUNG!
Ayo, tingkatkan penghasilan Anda dengan berkolaborasi bersama INDSCRIPT CREATIVE!
Kelebihan kami:
• Pembayaran penulis tidak lebih dari 1 bulan sesudah revisi naskah beres dari penerbit.
• Kami menerapkan sistem royalty maupun flattfee bagi penulis.
• Order menulis aktif setiap bulan minimal 1 buku (bagi para penulis yang berkomitmen. dengan deadline).
• Diberikan sampel/bukti terbit buku.
• Diadakan pelatihan menulis bagi jaringan penulis.

Senin, 03 Agustus 2009

Mengingatmu, Mencipta Ruang Bernama Rindu

menulis tentang infus,
membayang wajahmu yang segar di paviliun kamar nomer 1 RSUD dua tahun yang lalu.
saat kita hanya berdua;
berbicara tentang hidup
dan bertanya padaku alasanku memutuskan keluar dari imarat yang baru setahun kuikuti.

###

"Ihhh...kukunya panjang-panjang, coba liat yang sebelah. Kakinya juga." Aku berkomentar.
"Sini..potongin, Katamu manja seperti biasa.
Akupun mengambil potongan kuku dan memotong kukunya yang mulai memanjang sambil memeriksa-meriksa kakinya. Aku masih ingat, dia menikmati sekali, duduk di kursi ruang tamu menghadap ke jalan raya meletakkan kakinya di atas meja supaya aku mudah memotong kukunya. Aku duduk di lantai dan mulai memotong kukunya plus pertanyaan dan pesan seperti biasa. Jangan lupa pake sandal, banyk makan buah….Yang tidak biasa, kali ini aku memotong kuku tangan dan kakinya. Biasanya aku hanya memotong kuku tangan saja.

###

Aku berlarian antara ibu dan dirimu. Memberi kesempatan ibu memoleskan bedak dan kau menyuapkan nasi. Terayun-ayun kuncir dua rambutku.
Saat malam, kau ajari aku mengeja namaku sendiri dan menuliskannya di buku, yang menurutku saat itu sangat panjang dan susah. Berkali-kali tapi kau tak bosan.
Mengajakku menengok kebun adalah hobimu. Aku senang-senang saja.
Saat yang kutunggu-tunggu adalah sampai di kebun, karena itu artinya bekal dibuka dan kita akan makan dengan daun pisang sebagai piring dan sendok. Lupa bawa air? Tak masalah bagimu. Kau mengajariku cara meminum air dari selang. Dan, aku yakin, itu salah satu yang membuatku sampai sekarang tak pernah sakit jika kehujanan. Tahap selanjutnya, kau akan memotong beberapa lembar daun pisang dan membiarkanku tidur di sana sampai tiba waktu pulang.

###
Saat aku akan pulang, kau yang paling sibuk. Bertanya berangkat jam berapa, kira-kira sampai jam berapa. Semalaman kau akan susah tidur dan berkali-kali minta ibu menelepon menanyakan aku sampai di mana.
Pagi-pagi kau sudah membereskan semua pekerjaan segera bersiap-siap menjemputku.
Bahkan, jika tidak libur, berangkat kerja lebih siang demi bisa menjemputku selalu kau lakukan.
Di perempatan itu, kau selalu setia menunggu.
Melihat setiap bus yang berhenti.
Satu jam berlalu, itu tak berarti apa-apa bagimu.
Semua terhapus saat melihatku turun dari bus dan berlari-lari kecil menghampirimu.

###

13 April 2009
Bersarung melepaskan keberangkatanku. Kata-katamu yang kuingat, "Lha ini anaknya belum ingin berangkat sebenarnya. Makanya mbulet aja dari tadi.
Kau memang paling mengerti aku.
Dan ternyata, itu adalah pertemuan terakhir kami.
Sebulan kemudian, Allah menjemputnya kembali pada-Nya.

###

Allah menjemputnya saat Allah tahu, gadis-gadis kecilnya sudah bisa diandalkan.
Allah menjemputnya untuk kembali saat Allah tahu pelajaran hidup telah tuntas diberikannya kepada gadis kecilnya.
Allah menjemputnya, bukan karena tidak tahu seberapa besar cinta ibu dan gadis kecil padanya. Tapi karena Allah lebih sayang pada mereka semua.

menuliskan tentangmu takkan pernah habis. karena kau selalu ada selama hidupku hingga hari ini. Bahkan, sampai nanti.
Aku hidup karena doamu yang tak pernah putus yang takkan terganti dengan doaku untukmu.

Allah,...
Kangen bapak…
19.40 WIB
02 Agustus 2009